Jumat, 10 Juli 2015

LAPORAN KUNJUNGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)



LAPORAN KUNJUNGAN
TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)






OLEH :
NOVI RIZKI AULIA
PO 7131114 022
DIV GIZI IA




KEMEMTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang  telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan laporan ini  yang  Alhamdulillah  tepat pada waktunya  yang  berjudul “Kunjungan TPI”.
Laporan iniberisikan tentang informasi tentang penjelasan kegiatan  yang dilakukan  di  TPI. Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang kegiatan  di TPI.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan   saran  dari semua pihak  yang  bersifat membangun selalu diharapkan demi   kesempurnaan laporan ini.
Akhir  kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak  yang  telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga  Allah  SWT  senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.


Mataram, 23 Desember 2014


             Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, perlu ditunjang peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.  Pangan dan gizi merupakan salah satu unsur yang penting dan strategis, implikasinya adalah penyediaan, distribusi dan konsumsi pangan, dengan jumlah, keamanan dan mutu gizi yang memadai, harus benar – benar terjamin.
Pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, karena pangan selain mempunyai arti biologis juga mempunyai arti ekonomis.Implikasinya adalah penyediaan, distribusi, dan konsumsi pangan dengan jumlah, keamanan, dan mutu gizi yang memadai harus benar-benar terjamin, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan pola makan dan terpenuhinya kondisi hidup yang sehat.
Tersedianya produk pangan yang aman harus ditunjang oleh bahan baku yang berkualitas.  Salah satu mata kuliah dalam kurikulum Jurusan Gizi Poltekkes yang berkaitan dengan hal tersebut adalah Mata Kuliah Ilmu Pangan Dasar yang mempelajari tentang pengetahuan berbagai bahan makanan sebagai bahan baku dalam produksi pangan.Mahasiswa Politeknik Kemenkes Mataram Jurusan Gizi, sebagai calon Ahli Gizi, berkepentingan untuk mempelajari kualitas bahan pangan.Bahan pangan dan gizi sangat erat kaitannya, dalam hal ini kebutuhan zat gizi seseorang dipengaruhi oleh makanan yang dimakan, tersedinya bahan pangan yang berkualitas sehingga menghasilkan olahan makanan yang berkualitas pula.
Dengan demikian untuk mengetahui kualitas dari suatu bahan pangan diperlukannya kegiatan kunjungan langsung ketempat pelelangan ikan yaitu, bertempat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Luar, Lombok Timur. Sehingga diperoleh beberapa informasi yang jelas.

1.2  Tujuan Kunjungan
Adapun tujuan dilakukannya kunjungan ini adalah :

a.       Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui mutu dan penanganan terhadap berbagai golongan bahan pangan.

b.      Tujuan Khusus
-          Menjelaskan gambaran umum (sejarah berdiri, lokasi, status kepemilikan, jenis bahan pangan, pemasaran, dll.)
-          Mengidentifikasikan jenis, jumlah, mutu organoleptik, fisik bahan pangan dari berbagai golongan.
-          Menjelaskan setiap tahap penanganan bahan pangan di berbagai lokasi sumber bahan pangan.
-          Mengidentifikasikan standar mutu fisik dan organoleptik yang diterapkan terhadap berbagai golongan bahan pangan.
-           
1.3  Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakan kunjungan adalah :
Hari/tanggal          : Sabtu, 20  Desember 2014
Tempat                  : Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Waktu                   : 09.00- selesai
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Profil Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
a.      Sejarah
TPI (tempat Pelelengan Ikan) berdiri sejak tahun 70-an yang dulunya bernama Resort Perikanan yang awalnya sebuah komunitas. Dan dulunya pada zaman penjajahan Belanda, pada waktu itu ada pendaratan dari beberapa nelayan Hindia-Belanda yang ramai dan semakin lama berkembang terus menerus.. Kemudian pada tahun 1991 Pemerintah Provinsi dan daerah membangun dan meresmikan secara permanent.
b.      Lokasi
Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak. Dengna luas area 2 hektar.
c.       Satatus kepemilikan
Milik Pemerintah Provinsi dinamakan PPI (Pusat Pendaratan Ikan), sedangkan milik Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dinamakan TPI (Tempat Pelelangan Ikan).
Kegiatan yang dilakukan di TPI ini berlangsung mulai dari jam 5 subuh sampai jam 10 pagi.
d.      Struktur Organisasi
1.    Pemimpin             : A. S. Syamsudin
2.    Kasubang TU       : Rosidi Arham, SPI.
3.    Bendahara            : Edi Kusuma
4.    Sesksi lelang         : Moh. Tahir
5.    Seksi Pungut        : Alwi
6.    Kebersihan           : Pak Eka dan Pak Awong
2.2  Armada TPI Tanjung Luar
TPI Tanjung Luar memiliki armada yaitu armada kapal yang di atas 5 gt (gros ton) tapi dibwah 10 gt sebanyak kurang lebih 35. Sedangkan untuk perahu nelayan lokal/tradisional yang masyarakan sebut sampan yang tenaga mesinnya menggunakan mesin ktitinting dengan kapasitas 5,5 pk yang belum didata secara pasti tetapi yang diketahui ada sebanyak 1000 unit milik nelayan di ruang lingkup TPI Tanjung Luar.

2.3  Teknik Penangkapan Ikan
Penangkapan ikan dilakukan dengan menggunakan alat yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan jaring dan pancing khusus ikan laut. Ada 2 jenis ikan berdasarkan tempat tinggalnya, ada yang disebut ikan air laut dalam, dan ada ikan air laut permukaan. Atau bisa dikatakan ikan  dimarsal dan ikan peragis. Kedua jenis ikan ini ditangkap dengan cara yang berbeda, ikan permukaan biasanya ditangkap dengan glinet, jarring insang, sedangkan ikan dasar/laut dalam ditangkap dengan menggunakan pancingan. Adapun ciri-ciri dari ikan tersebut, yaitu: ikan permukaan biasanya tidak bersisik/bersisik kecil, sedangkan ikan laut dalam bersisik besar.
            Biasanya iakn hiu ditangkap dengan menggunakan pancing, penangkapan ikan dengan pancing juga lebih bagus karena lebih tahan lama. Hasil penangkapan perharinya bisa mencapai 100 ekor. Hiu boleh diperbolehkan ditangkap di Indonesia yang tidak diperbolehkan adalah ikan lumba-lumba, dan paus. Ada sekitar 20 speies ikan hiu yang ada, seperti hiu martil, hiu botol, hiu macan, dll.
Penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan biasanya dalam waktu seminggu dilaut, ikan-ikan ini ada juga yang ditangkap diperbatasan Australia. Semakin cepat para nelayan tersebut kembali kedaratan maka kualitas ikan yang ditangkap semakin bagus, begitu juga sebaliknya. Apabila nelayan berada terlalu lama dilaut maka kemungkinan ikan yang didapat kualitasnya sudah menurun.
            Hasil penangkapan ikan yang didapat para nelayan biasanya langsung dibawa ke TPI, tetapi ada juga yang disimpan 1-2 minggu.
Hasil penangkapan ikan juga tergantung pada kondisi bulan, apa bila bulan terang hasil penangkapan berkurang karena ikan-ikan menyebar mencari makan. Tetapi pada bulan gelap hasil penangkapan ikan akan banyak.

2.4  Produksi Ikan dan Pemasaran Ikan TPI Tanjung Luar
Dari armada tersebut memprofuksi rata-rata per harinya sekitar 4 ton dari berbagai jenis ikan tapi tergantung pada cuaca,musim,angin, gelombang, dan lain sebagainya. Pada saat musim ikan, TPI ini dapat menghasilkan 20 ton ikan/hari tetapi di lain sisi pada saat tidak musim ikan TPI akan sangat sepi karena tidak ada ikan yang naik saat di tangkap.
TPI ini mempunyai armada penangkapan ikan, produksi ikan bisa dilihat dari bulan apa saja dari produsi tersebut (jenis ikan dan jumlah ikan yang ditangkap bia lihat didalam tabel). Biasanya kapal-kapal besar berlayar rata-rata ke tengah laut antara 1 minggu sampai 15 hari tergantung dari sulit tidaknya penangkapan ikan. Sehingga lama dalam proses cepat kapal itu balik ke daratan.
Semua jenis ikan dijual di sini, mulai dari ikan hiu sampai ikan-ikan kecil lainnya.Di TPI ini tidak ada istilah ikan yang dibuang, hampir setiap ikan yang dibawa nelayan dirjual sapai habis dengan harga yang berbeda. Untuk kelancaran penjualan ikan, TPI ini mempunyai armada penjualan ikan dengan menggunakan motor sebanyak 50 unit. Aksesnya mulai dari Lombok Timur, Lombok Tengah, Kutaraja, Ampenan, Mataram, sampai daerah pegunungan.
            Pemasaran ikan dilakukan ke daerah sekitar Lombok Timur secara keseluruhan, Lombok Tengah, dan Mataram dengan menggunakan mobil box dan sepedah motor box pula yang jumlahnya cukup banyak.
2.5  Penanganan  Ikan
. Ikan-ikan hasil tangkapan nelayan langsung dijual kekonsumen dalam keadaan msih segar, ada juga yang disimpan di dalam ember berisi es batu untuk memperlambat ikan mengalami kerusakan/menjaga kualitas ikan
TPI ini tidak bekerja sama dengan petugas kesehatan dalam memeriksa kualitas ikan yang ada, tapi tetap diadakan pengujian sempel yang dikirim pihak TPI ke Dinas Provinsi setiap bulannya, dan tidak pernah ditemukan kasus ikan yang diawetkan dengan formalin dan sebagainya.
            Bebrapa penanganan ikan selain di simpan didalam ember berisi es batu, agar iakan lebih tahan lama juga dilakukan pemindangan dan pengasinan. Pemindangan masih dilakukan dengan alat yang sederhana yaitu dengan tungku api, sedangkan alat yang dilakukan untuk pengolahannya adalh drum dan baskom yang tebuat dari besi. Alat yang digunakan dalam proses pemindangan tidak mempengaruhi hasil olahan, karena yang mempengaruhi adalah bahan baku. Para pengelola juga sudah menyediakan alat yang lebih praktis dan lebih moderen, tetapi para penjual lebih suka menggunakan alat sederhana. 1 tungku untuk pemindangan disewa dengan harga Rp 1000,-  dengna ongkos pemindangan Rp 7000 per baskomnnya. Biasanya yang dipindang adalah ikan kecil-keci, ikan tongkol, dan cumi-cumi.
Sinitasi di TPI ini memang kurang bersih dan kurang bagus, tetapi pihak pengelola selalu berupaya mengatasi sinitasi tersebut dengan dipekerjakannya petugas yang akan membersihkan limbah-limbah tersebut dengan adanya 2 gerobak yang akan mengangkut limbah tersebut. Selain pengelola, Pemerintah juga tetap melakukan pembaharuan untuk mengatasi masalah sinitasi, tetapi anggaran dana selalu menjadi kendalanya.
Limbah ikan yang ada juga tidak terbuang percuma, karena limbah ikan tersebut juga bisa bernilai ekonomis. Ampas ikan dijadikan pakan ternak, sebelum dijadikan ampas diolah dulu menjadi minyak ikan hiu. Ikan hiu yang rusak juga tetap bernilai ekonomis, yaitu dengan diawetkan, dan akan dikirim ke Pulau Jawa, begitupun ikan-ikan lainnya yang kurang layak untuk dikonsumsi.
2.6  Ciri – Ciri Ikan yang Baik
Adapun cirri-ciri yang baik adalah sebagai berikut :
1.      Kelenturan daging
2.      Keadaan mata yang cerah
3.      Keadaan insang yang warnanya masih merah cerah dan sisiknya masih kuat (melekat) dan tidak mudah dilepaskan dari tubuhnya.
·         Komponen-komponen terbesar dalam daging ikan adalah :
1.      air, kadarnya berkisar 70-80 % dari berat daging yang dapat dimakan. Semakin tinggi kadar air semakin rendah kadar lemaknya.
2.      Protein, kadarnya 18-20 %. Oleh karena aktifitas enzim dan reaksi biokimia serta bacterial, molekul protein dapat ditaikan menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana yakni asam amino yang penting bagi pertumbuhan tubuh.
3.      Lemak dan komponen-komponen lainnya, karbohidrat, garam-garam mineral, vitamin, pigmen, cita rasa, dan lain-lain.
4.      Pembusukan pada ikan dipengaruhi oleh faktor suhu lingkungan, juga oleh sifat daging itu sendiri terutama air, pH dan potensial oksidasi reduksinya, kadar glikogen rendah, dan tingginya jumlah bakteri yang terkandung dalam perut ikan.


BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa :
·         TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang ada di tanjung luar ini merupakan salah satu tempat yang menyediakan berbagai jenis ikan
·         Penangan ikan yang dilakukan di TPI ini tidak hanya dengan menyimpannya di dalam ember berisi es, tetapi juga dilakukan pemindangan dan pengasinan agar ikan lebih tahan lama.
·         Sinitasi di TPI ini kurang bagus dan kurang bersih, tetapi pihak pengolola dan pemerintah terus berusaha untuk mengatasinya.
3.2  Saran
Dari kesimpulan di atas terdapat beberapa saran yaitu, saat memilih ikan pilihlah ikan yang masih segar, mata cerah, warna insang merah cerah, sisiknya kuat (tidak mudah dilepaskan dari tubuhnya), dagingnya lentur apabila daging ikan dibengkokkan maka akan segera kembali kebentuk semula, daging ikan masih kenyal, belilah ikan yang masih hidup.









DAFTAR PUSTAKA

Tarwotjo, C. Soejoeti. 1998.DASAR-DASAR GIZI KULINER. Jakarta: Grasindo.
Langsung dari Narasumber yaitu Bapak A. S. Syamsudin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar