LAPORAN KUNJUNGAN
RUMAH PEMOTONGAN AYAM (RPA)

OLEH :
NOVI RIZKI AULIA
PO 7131114 022
DIV GIZI IA
KEMEMTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada
saya sehingga saya berhasil menyelesaikan laporan ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Kunjungan RPA”.
Laporan iniberisikan tentang informasi tentang penjelasan
kegiatan yang dilakukan di RPA. Diharapkan laporan ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang kegiatan
di RPA.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata saya sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Mataram,
15 Desember 2014
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu
dan teknologi yang pesat, perlu ditunjang peningkatan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pangan dan gizi merupakan salah satu unsur yang penting dan
strategis, implikasinya adalah penyediaan, distribusi dan konsumsi pangan,
dengan jumlah, keamanan dan mutu gizi yang memadai, harus benar – benar terjamin.
Pangan dan gizi
merupakan unsur yang sangat penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas, karena pangan selain mempunyai arti biologis juga
mempunyai arti ekonomis.Implikasinya adalah penyediaan, distribusi, dan
konsumsi pangan dengan jumlah, keamanan, dan mutu gizi yang memadai harus
benar-benar terjamin, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan
masyarakat sesuai dengan pola makan dan terpenuhinya kondisi hidup yang sehat.
Tersedianya produk
pangan yang aman harus ditunjang oleh bahan baku yang berkualitas. Salah
satu mata kuliah dalam kurikulum Jurusan Gizi Poltekkes yang berkaitan dengan
hal tersebut adalah Mata Kuliah Ilmu Pangan Dasar yang mempelajari tentang
pengetahuan berbagai bahan makanan sebagai bahan baku dalam produksi pangan. Mahasiswa
Politeknik Kemenkes Mataram Jurusan Gizi, sebagai calon Ahli Gizi,
berkepentingan untuk mempelajari kualitas bahan pangan. Bahan pangan dan gizi
sangat erat kaitannya, dalam hal ini kebutuhan zat gizi seseorang dipengaruhi
oleh makanan yang dimakan, tersedinya bahan pangan yang berkualitas sehingga
menghasilkan olahan makanan yang berkualitas pula.
Dengan demikian
untuk mengetahui kualitas dari suatu bahan pangan diperlukannya kegiatan
kunjungan langsung ketempat pemotongan hewan yaitu, bertempat di Rumah
Pemotongan Ayam (RPA) Karang Baru. Sehingga diperoleh beberapa informasi yang
jelas dari proses penanganan ayam dari sebelum diptong hingga pemasarannya.
1.2 Tujuan Kunjungan
Adapun tujuan dilakukannya kunjungan ini adalah :
a.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui
tata cara penanganan hewan, proses, serta kualitas dari suatu bahan pangan yang
dihasilkan dari suatu institusi.
b.
Tujuan Khusus
1.
Untuk mengetahui gambaran umum seperti sejarah,
pengelolaan, ketenagaan dan lainnya di Rumah Pemotongan Ayam (RPA).
2.
Untuk mengetahui jenis, jumlah, mutu organoleptik,
fisik bahan pangan dari berbagai golongan.
3.
Untuk mengetahui cara penentuan mutu bahan pangan di
lokasi pemotongan.
4.
Untuk mengetahui standar mutu fisik dan organoleptik
yang diterapkan terhadap berbagai golongan bahan pangan.
1.3 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakan
kunjungan adalah :
Hari/tanggal : Rabu, 10 Desember 2014
Tempat : Rumah Potong Ayam (RPA) Karang Baru
Waktu :
05.30 – selesai
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Karang
Baru
a. Sejarah
Rumah Potong Ayam (RPA) Karang Baru ini merupakan salah satu
RPA yang terdapat di Mataram. Rumah potong ayam milik pak H. Fauzan ini awalnya
dimulai pada tahun 1992 dengan modal 5 ekor ayam menjadi 10 ekor, 50 ekor
hingga 100 ekor. Sarana-sarana yang terdapat dan tersedia di RPA Karang Baru
seperti kandang ayam, tempat pemotongan serta tempat pembersihan ayam setelah
dipotong.
RPA Karang Baru merupakan RPA yang bersifat pelayanan, yaitu
menyediakan tempat pemotongan ayam boiler dan pemeliharaan (penampungan) ayam
sementara (transit). Proses pemotongan secara berangsur-angsur sesuai dengan
jumlah permintaan.
Keberadaan RPA ini tidak menggangu
warga setempat karena bekerja sama dengan Dinas Kebersihan.
b. Lokasi
Rumah Potong Ayam tersebut beralamat di jalan Sutomo No. 25
Karang Baru
2.2 Cara Penentuan Mutu Bahan Pangan
Kesehatan dari ayam-ayam yang dipotong
di RPA Karang Baru ini sudah terjamin. Hal ini terlihat bahwa pada saat
pengambilan/pengangkutan, terlebih dahulu diperiksa (diseleksi) oleh perusahaan
penyalur ayam. Kalau ada ditemukan ayam yang sakit maka ayam itu akan
dikembalikan ke penyalur ayam, 25% kematian terjadi saat ayam-ayam
diperjalanan.
Adapun ciri-ciri ayam broiler yang baik
adalah sebagai berikut:
1. Berukuran
seragam, sesuai dengan umurnya.
2. Dada
lebar dan terkesan penuh
3. Kaki
pendek, kulit halus dengan tapak kaki berdaging tebal
4. Semakin
tua umur ayam broiler, maka semakin banyak pula lemaknya, terutama di bagian
ekor, leher, dan dibawah kulit serta di sekeliling jeroan
5. sedangkan
ciri-ciri lainnya adalah sama dengan jenis ayam yang lain, yaitu memiliki
kepala, ekor, sayap, dan kaki.
Untuk
dapat menghasilkan ayam pedaging yang berkualitas baik, maka perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
- Dipelihara
dalam kandang tertutup selama 2 minggu dan diberi pemanasan
- Pemberian
pakan dilakukan sebanyak 8 kali sehari tetap memperhatikan standar kebutuhan
DOC
- Ayam
hendaknya diberikan vaksin untuk menghindari terjangkitnya penyakit pada ayam
- Menangani
kegiatan peternakan dengan sebaik-baiknya, didukung oleh tenaga kerja yang baik
dan ahli bidangnya pula.
2.3 Pengadaan Ternak Potong
Ayam
yang dipotong di RPA Karang Baru ini adalah khusus ayam broiler, proses ayam
mulai dari sebelum pemotongan sampai pemotongan:
1. kandang
dibersihkan, biasanya setelah 18-20 hari dan kotorannya dibuang di sawah yang
sudah sengaja dibuatkan dan akan diambil sebagai pupuk.
2. Setelah
ayam tiba dipenampungan, ayam-ayam tersebut dipuasakan agar tidak terlalu
banyak susut pada daging. Umur ayam yang biasanya dipotong yaitu 35-40 hari.
Ayam-ayam ini didatangkan dari peternakan ayam se-Lombok, seperti Lombok
Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Barat, dimana ayam-ayam ini datang jam 6 sore.
RPA Karang Baru ini bekerja sama dengan PT. NJ (Nusantara Jaya) dan PT. RAS
(Renjani Agung Sentosa), kesemuanya ini bekerja menggunakan system mitra.
2.4 Proses pemotongan ayam
Ayam-ayam ini dipotong mulai dari jam 5
pagi, dengan proses pemotongan secara tradisional. Cara pemotongan yang masih
tradisional ini mampu memenuhi lebih dari setengah jumlah ayam yang dipotong.
Peralatan dan tata cara pengolahan yang masih sederhana.
Tujuan dari pemotongan adalah untuk
menghindari kematian banyak, karena ayam tidak tahan dengan suhu yang terlalu
dingin atau panas. Daya tahan tubuh ayam jantan lebih bagus daripada ayam
betina.
Tahap-tahap pemotongan ayam di RPA Karang Baru adalah sebagai
berikut:
a.
Ayam diambil dari kandangnya, kemudian diangkat menuju
tempat pemotongan.
b.
Sebulum dipotong, ayam-ayam ini terlebih dahulu
dimasukkan ke dalam box semen, dan dikeluarkan kembali untuk disembelih. Cara
penyembelihannya menggunakan cara tradisional yaitu dengan menggunakan pisau.
Setelah disembelih dimasukkan ke dalam tong agar darahnya tidak menyebar
kemana-mana. Pemotongan dilakukan secara bertahap.
c.
Setelah dipotong, kemudian ayam-ayam tersebut direndam
dalam air hangat, agar bulu-bulu ayam mudah dibersihkan dan menghilangkan
bakteri yang ada pada ayam tersebut. Biasanya proses pembersihan bulu ayam
membutuhkan waktu 1-2 jam.
d.
Ayam yang sudah bersih dari bulu-bulunya dibersihkan
lagi di air bersih agar daging ayam tidak berwarna merah, setelah itu
dipisahkan kepala, tempurung, usus, ceker, dan hatinya.kemudian dibawa ketempat
pemotongan bagian dagingnya dan ditimbang sesuai dengan pesanan.
2.5 Penyabab terjadinya penyakit yang menyerang
ternak ayam
Adapun penyebab penyakit-penyakit
yang menyerang ternak ayam sebagai berikut:
1. Penyebab
hidup (Living Agent)
a. Jasad
Renik (Mikroba): bakteri, virus, kapang, riketsia, protoza, dan binatang bersel
satu lainnya.
b. Cacing:
cacing bulat, pipih, dan cacing pita
c. Insekta:
kutu, lalat, dan lain-lain
2.
Penyebab tidak hidup (Non Living Agent)
Seperti cengkaman temperature tinggi
atau rendah, keracunan bahan kimia atau nabati, defisiensi makanan dan
kelebihan unsur makanan.
Penyakit ayam dapat menyebar dan menular
secar cepat dengan tingkat kenaikan tinggi, misalnya : penyakit mikroba, tetapi
ada juga penyakit ayam yang menular secara lambat dan tingkat kematian rendah,
misalnya: penyakit parasit, cacing, dan ektoparasit (parasit yang hidup diluar
tubuh ternak), seperti: kutu (gurem)
Penyakit endoparasit (parasit yang hidup
didalam tubuh ternak) dan ektoparasit ini tidak menyebabkan angka kematian yang
tinggi, tetapi sangat mengganggu kesehatan ternak ayam dan menurunkan
produktifitasnya.
2.6 Pemasaran
Biasanya daging ayam di RPA Karang Baru ini
didistribusikan ke pasar-pasar
tergantung kemana pemesan mendistribusikan pesanan.
Pedagang pengumpul merupakan jembatan antara peternak dan pedagang di bawahnya
(pengecer) yang banyak hadir dalam rantai pemasaran. Pendistribusian daging
ayam dilakukan langsung oleh pembeli yang membeli secara langsung ke tempat
pemesanan oleh pemilik RPA.
Untuk mendapatkan daging ayam dengan
kualitas yang baik, kita harus dapat membedakan daging ayam yang masih segar
dan sebaliknya, maupun ayam yang sudah mati kemudian dijual. Biasanya daging
yang sakit berwarna merah.
Adapun ciri-ciri ayam mati yang dijual
di pasar yaitu:
-
Jantung berwarna biru
dan berbintik-bintik
-
Warna daging sangat
pucat
-
Jika ditemukan daging
ayam yang berwarna sangat merah, perlu dicurigai bahwa warna merah tersebut
adalah pewarna buatan untuk menutupi warna daging asli yang pucat. Untuk itu
perlu dilakukan pengecekan, seperti menorah dengan menggunakan pisau untuk
membuktikan daging tersebut menggunakan pewarna atau tidak. Jika daging dibawah
kulit berwarna kepucatan, itu menandakan bahwa daging ayam tersebut bukanlah
daging ayam segar, melainkan daging ayam mati.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa :
·
Rumah Potong Ayam (RPA) terletak di Jalan Sutomo
No. 25 Karang Baru
- Jenis ayam yang dipotong di RPA Karang Baru, adalah jenis ayam broiler yang didatangkan dari beberapa daerah di Lombok
·
Proses pemotongan ternak di Rumah Potong Ayam
(RPA) Karang Baru masih menggunakan cara tradisional
- Pendistribusian ayam broiler yang sudah dipotong biasanya dilakukan oleh para pedagang pengumpul atau pengecer. Biasanya ayam didistribusikan ke pasar-pasar.
- Penyebab penyakit tersebut terbagi menjadi dua, yaitu berupa penyebab hidup dan tak hidup..
3.2 Saran
Dari kesimpulan di atas
terdapat beberapa saran, yaitu pemilihan ayam sebaiknya dilihat dari segi
proses pemeliharaan, tempat pemotongannya, dan mengetahui tingkat kesehatan
dari ayam tersebut agar dapat menjadi makanan olahan yang sehat bagi tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Aprilandini, W., 2011, Kunjungan Rumah Pemotongan Hewan, Ilmu Pangan Dasar, http://widhaaprilandini.blogspot.com/2011/12/kunjungan-rumah-pemotongan-ayam-rpa.html?m=2, diakses tanggal 14 Desember 2014
Buckle, K.A. 1987. PENGELOLAAN PETERNAKAN PEDAGING UNGGAS
PEDAGING.
Yogyakarta: Kanisius.
Widjaya, K, dan Abdullah S. 2003. PELUANG BISNIS AYAM RAS DAN BURAS.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Langsung dari Narasumber yaitu Bapak H.
Fauzan.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KUNJUNGAN








Tidak ada komentar:
Posting Komentar